Minggu, 24 Maret 2013

Tugas UTS takehome Multibudaya


 PERMAINAN TRADISIONAL HILANG DITELAN ERA MODERN
Oleh: Yuliyani Mulyana

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar yang kaya akan kebudayaannya. Keanekaragaman budaya membuat suatu bangsa harusnya menjadi bangsa yang kuat. Keanekaragaman budaya pula yang akan membentuk karakter yang unik. Bisa kita lihat dari adanya berbagai macam bahasa, agama, mata pencaharian, kepercayaan, upcara  adat dan kesenian. Contohnya seperti dalam kebudayaan tradisional yang banyak menyumbang nilai untuk kehidupan modern. Didalam kebudayaan tradisional ini ada beberapa unsur budaya yang salah satunya adalah permainan tradisional, dimana permainan tradisional ini adalah subuah perwujudan kecintaan terhadapa kebudayaan tradisional, semangat dan jiwa kebersamaan adalah suatu dasar yang penting dalam permainan tradisional. Permainan ini biasanya dilakukan dalam waktu mengisi kekosongan atau pun untuk acara tertentu. Permainan tradisional  yang berkembang dalam kebudayaan tradisional mengajarkan berbagai hal untuk anak-anak.  tetapi Namun seiring perkembangan zaman masyarakat Indonesia pada saat ini sudah melupakan kebudayaanya ya salah satunya adalah permainan tradisional ini yang mulai jarang dimainkan bahkan ada yang tidak mengetahui bahwa kita mempunyai banyak permain tradisonal yang asyik untuk dimainkan.
Sebenarnya disetiap daerah di Indonesia itu memiliki permainan khasnya masing-masing. di jawa barat khususnya di dataran sunda, seperti permainan oray-orayan, ucing-ucingan, ucing sumput, dll. Ya di era 80-90an pemainan tradisional masih popular masih dapat kita lihat banyak anak-anak yang memainkannya. Berdasarkan pengalaman dahulu sewaktu saya kecil permainan tersebut dan banyak permainan yang lainnya dapat saya mainakan bersama teman-teman dan menurut saya itu sangat mengasyikan loh, selain puas bermain kita juga dapat berinteraksi dengan teman yang lainnya, bersenda gurau, tertawa bersama , menangis karena dijahili, pokoknya jaman saya itu seru sekali. permainan tradisional sebenarnya dapat memberi manfaat keterampilan fisik, sikap sosial, keterampilan sosial yang berbentuk saling menghargai, gotong royong, latihan bergaul dan persahabatan.
Tetapi ketika saya beranjak remaja keadaannya menjadi berbeda karena lama-lama tidak ada teman yang mengajak bermain seperti biasanya, lingkungn rumah pun menjadi sepi tidak ada ana-anak yang berlarian bermain kucing-kucingan atau berteriak-teriak mencari teman yang sedang bersembunyi. Semuanya bersembunyi di rimah masing-masing dengan kesibukan yang memang sudah berbeda, teman bergaulpun sudah berbeda. Pernah suatu saat ketika sedang berkumpul bersama saya mencoba untuk mengajak mereka bermain seperti dulu, tetapi jawaban mereka beragam ada yang menjawab malas bermain seperti anak kecil saja, padahal waktu itu kami baru masuk kelas 1 SMP dan menurut saya bermain seperti pada usia saya dahulu masih wajar, wajar untuk menghibur diri ketika kita bosan dan wajar karena dunia anak itu adalah dunia bermain, yang mana bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dan menyenangkan untuk merangsang pertumbuhan dan kreatifitas.

Dan ternyata memang benar dari waktu ke waktu berdasarkan apa yang dilihat permainan tradisional mulai dilupakan  Di abaikan oleh anak-anak bahkan tidak dilirik sama sekali karena dianggap tidak menyenangkan atau suatu hal yang membosankan. Pernah saya temukan juga anak-anak yang tidak mengetahui permainan tradisiona. Semua itu terjadi karena adanya kemajuan teknologi di era modern ini yang menghasilkan permainan-permainan praktis seperti bermain video game, internet dengan game onlinenya, selain itu pada saat ini sulit menemukan lahan untuk bermain karena sudah dibangun gedung-gedung tinggi. Anak-anak sekarang lebih banyak disodorkan dengan permainan modern yang sifatnya individual dan dapat dibeli di toko-toko dan menjadi arena persaingan bagi pera pebisnis permainan-permainan modern.
Permainan modern mampu membuat anak berpikir kreatif karena game yang ada sangat beragam. Tetapi permainan modern mempunyai dampak negatifnya seperti interaksi sosial anak sangat kurang, menjadi orang yang individual, tidak peduli terhadap lingkungan sekitar bahkan terkadang dalam game modern termuat unsur kekerasan. Dan skarang ini selain game yang berkembang pesat akses internet pun sangat berembang pesat, yang memudahkan bermain game tanpa bertatap muka dengan lawan, tanpa ada batasan ruang dan waktu dimana pun mereka berada. Sedangkan permainan tradisional memberikan dampak positif dalam berbagai hal terutama dalam hal mengasah kemampuan motorik. Dan permainan tradisional lebih aman dari pada permainan modern karena kandungan hal negatif sangat jarang.
Melihat hal tersebut kita tidak perlu khawatir karena masih ada cara anak-anak pada jaman modern ini dapat mengetahui permainan-permainan tradisional dan dapat memainkannya saran saya sebaikanya, pertama untuk orang tua jangan terlalu memanjakan anak-anak dengan kecanggihan teknologi karena akan membuat si anak kurang dalam keterampilan sosialya dan cenderung akan menjadi seorang yang individualis juga egois, yang kedua ketika bermain biarkan anak-anak melakukan apa yang diingin kan seperti berkotor-kotoran karena berkotor-kotoran  dapat membuat si anak lebih mengeksplorasi kreatifitasnya. Yang ketiga kenalkan permaia tradisional kepada anak-anak, tidak perlu permainan yang mengharuskan bermain diluar cukup permaina tradisional yang dapat di lakukan didalam rumah seperti petak umpet dan congklak. Untuk seorang guru banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengenalkan kepada anak-anak dan menyelamatkan keberadaan permainan tradisional yang mulai hilang tertelan oleh zaman. Contohnya bisa kita lakukan dalam pembelajaran seperti memasukan permainan-permainan tradisional dalam bentuk vidieo, gambar, foto, dan tulisan-tulisan. Kita juga bisa memasukan permainan tradisional dalam ekstrakurikuler di sekolah. Memang pada era modern ini sudah menjadi tugas orang tua dan guru untuk mengenalkan permainan tradisional Indonesia kepada anak-anak bangsa dengan dorongan dan gambaran bahwa permainan tradisional menyehatkan dan sangat menyenangkan.
Penulis adalah Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS – FPIPS UPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar