Minggu, 17 Maret 2013

Tugas matkul Pengembangan Keterampilan sosial "BUDAYA ANTRI"


BUDAYA ANTRI
Antrian merupakan suatu kejadian yang biasa terjadi pada kehidupan sehari-hari. Menunggu di depan loket kereta, bank, bioskop atau mengantri di kasir supermarket, dan di situasi-situasi lain yang sering ditemui. Saya rasa semua orang juga sudah paham apa yang dimaksud dengan antri. Budaya tertib dalam menunggu giliran. Kurang lebih seperti itulah artinya. Antri, sesungguhnya adalah hal paling sederhana, hal yang sebenarnya paling mudah untuk dilaksanakan. Tidak memerlukan biaya dan tidak membutuhkan pelatihan khusus.  Hanya mengantri butuh kesabaran dan kemauan untuk mendahulukan kepentingan umum.  Antri  juga mencerminkan seperti apa watak dan perilaku yang dimiliki seseorang apakah dia sabar atau tidak.
Saya mengambil contoh pada situasi di bank dimana bank tersebut berada di dalam kawasan kampus karena bang tersebut ditujukan untuk melayani mahasiswa yang ingin membayar kebutuhan kuliah seperti spp dan lain-lainnya. situasi di bank tersebut sudah diatur dengan memberikan nomer urut mengantri kepada nasabah yang berkepentingan untuk di panggil oleh teller, sehingga para nasabah disini hanya perlu menunggu giliran di panggil karena sudah mempunyai nomer urut. Keterampilan sosial yang perlu di lakukan karena meskipun sudah mempunyai nomer urut tetap saja harus menuggu dan menunggu itu perlu kesabaran, terkadang saya menemukan ketika di bank ada seseorang yang ngotot ingin di dahulukan karena dia punya kepentingan lagi yang mengharus kan dia untu cepat-cepat. Tetapi pihak bank tidak mengizinkan karena tetap harus menunggu. Saya juga mempunyai pengalaman mengenai mengantri, pengalaman saya hamper sama dengan pengalaman yang diceritakan oleh Dr. Nana supriatna. M.Ed selaku dosen mata kuliah Pengembangan keterampilan sosial, yaitu ketika saya berbelanja di salah satu supermarket.
Waktu itu sepulang kuliah saya menyempatkan mampir ke supermarket tersebut untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, dan ketika saya mengantri menunggu giliran tiba-tiba ada bapak-bapak yang menyerobot ke depan saya dan saya perhatikan bapak-bapak tersebut berpenampilan seperti orang yang high class. Keterampilan sosial yang saya lakukan pada saat itu adalah mencoba menegur bapak tersebut dengan senyum terhangat saya berkata “bapak punten saya sudah terlebih dahulu disini” tetapi apa yang terjadi? Ya bapak tersebut menoleh ke arah saya dengan wajah jutek mata melotot dan berkata “saya buru-buru”. Betapa kagetnya saya, saya pikir orang yang high class seperti bapak itu punya keterampilan sosial atau kesabaran atau mengerti akan budaya antri tapi demi kepentingan diri sendiri bapak tersebut menghilangkan kepedulian terhadap kepentingan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar