Selasa, 18 Desember 2012

Terima kasih Ibu


IBUKU
Sepanjang kehidupan manusia, sosok ibu memang tidak akan pernah bisa tergantikan dalam kehidupan kita sebagai seorang yang penuh kasih sayang yang memberikan segalanya tanpa balas jasa. Ibu selalu menjaga kita layaknya seperti malaikat, ibu selalu mengajari kita, membimbing kita layaknya seorang guru, ibu sosok yang akan selalu aku rindukan dimanapun aku berada. Ibuku, kadang aku sering menganggap ibuku tidak sayang kepadaku karena waktu itu ibu selalu melarang apa yang ingin aku lakukan, kadang-kadang aku kesal dengan sikap ibu yang melarang ini itu. Tapi aku sadar ibu banyak melarang karena ibu khawatir aku melakukan yang tidak-tidak , ibu khawatir ada yang akan berbuat tidak baik kepadaku, dan ibu khawatir akan terjadi apa-apa kepadaku karena ibu sangat tau bahwa anaknya hanya aku seorang. Sekarang ibuku tidak terlalu suka melarang-larang aku karena mungkin ibu sudah tau aku sudah beranjak dewasa dan sudah tahu bagaimana membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Kali ini ibu mendukung apapun yang ingin aku lakukan tapi masih dengan wanti-wantinya yang tak pernah absen terdengar dari telingaku. Aku sudah memakluminya itu karena ibu sangat sayang padaku J. Hingga tiba saatnya aku jatuh sakit dan di vonis terkena tumor di sekitar leherku. Aku masih ingat ketika pertma kali periksa kedokter sebelum berangkat aku menangis di  depan ibu  dan au berkata “ maafkan aku ibu aku selalu membuat ibu dan bapak khawatir dan cemas” , ibu hanya berkata “tidak apa-apa nak jangan pikirkan itu, pikirkan lah yang baik-baik ibu dan bapak akan selalu ada untukmu nak” kemudian bapak datang dan memelukku, kami pun saling berpelukan dan bisa aku lihat ibuku menangis juga. Aku menjalani operasi dan serangkaian pengobatan ibuku selalu setia mendampingiku dan  selalu menenangkanku. Sampai akhirnya aku boleh pulang dari rumah sakit dan berangsur-angsur pulih.
 Saat aku sudah benar-benar sehat hanya saja aku masih harus control ke RS, aku juga sudah bisa beraktifitas seperti biasa. Pada waktu itu aku berjalan-jalan dengan salah satu sahabatku kemudian kami saling bercerita tiba-tiba aku bilang, aku lagi kangen banget sama ibu tapi aku ga berani bilang kalo aku kangen. tiba-tiba juga dia bicara padaku ketika aku dirumah sakit dan dia menjengukku, dia sempat mengobrol dengan ibuku, ibuku bilang pada sahabatku itu “ neng ibu sedih sekali melihat anak ibu terbaring lemas seperti itu, neng tahu kan ibu cuma punya satu kalo anak ibu kenapa-kenapa ga aka nada gantinya, ibu mah bakalan lakuin apa aja asal anak ibu ga sakit-sakit lagi”, dan lagi-lagi kata sahabatu ibuku bercerita samba menangis. Aku langsung terpaku mendengar cerita dari sahabatku mengenai apa yang ibuku katakan ,meskipun ibuku meminta agar sahabatku tidak menceritakannya padaku.
Dari situ aku tahu bahwa seorang ibu selalu menyimpan kesedihannya agar tidak membuat anak-anak atau keluarganya ikut bersedih, ibu adalah benar-benar seorang malaikat yang dikirimkan Allah SWT untuk menjaga, melindungi, membimbing, mengajari dan memberikan kasih sayangnya yang begitu luar biasa. Terima kasih ibu atas kasih sayang yang telah kau berikan padaku, meskipun kau tahu kadang aku suka melawan, suka tidak mendengarkan nasehatmu, maafkan ku ibu maafka anakmu yang belum bisa membalas segalanya. Insya Allah aku akan terus membuat ibu tersenyum dan bahagia. Semoga kau selalu dalam lindungan Allah SWT, jagalah ibuku ya Allah J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar