IBUKU
Sepanjang
kehidupan manusia, sosok ibu memang tidak akan pernah bisa tergantikan dalam
kehidupan kita sebagai seorang yang penuh kasih sayang yang memberikan
segalanya tanpa balas jasa. Ibu selalu menjaga kita layaknya seperti malaikat,
ibu selalu mengajari kita, membimbing kita layaknya seorang guru, ibu sosok
yang akan selalu aku rindukan dimanapun aku berada. Ibuku, kadang aku sering
menganggap ibuku tidak sayang kepadaku karena waktu itu ibu selalu melarang apa
yang ingin aku lakukan, kadang-kadang aku kesal dengan sikap ibu yang melarang
ini itu. Tapi aku sadar ibu banyak melarang karena ibu khawatir aku melakukan
yang tidak-tidak , ibu khawatir ada yang akan berbuat tidak baik kepadaku, dan
ibu khawatir akan terjadi apa-apa kepadaku karena ibu sangat tau bahwa anaknya
hanya aku seorang. Sekarang ibuku tidak terlalu suka melarang-larang aku karena
mungkin ibu sudah tau aku sudah beranjak dewasa dan sudah tahu bagaimana
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Kali
ini ibu mendukung apapun yang ingin aku lakukan tapi masih dengan
wanti-wantinya yang tak pernah absen terdengar dari telingaku. Aku sudah
memakluminya itu karena ibu sangat sayang padaku J.
Hingga tiba saatnya aku jatuh sakit dan di vonis terkena tumor di sekitar
leherku. Aku masih ingat ketika pertma kali periksa kedokter sebelum berangkat
aku menangis di depan ibu dan au berkata “ maafkan aku ibu aku selalu membuat
ibu dan bapak khawatir dan cemas” , ibu hanya berkata “tidak apa-apa nak jangan
pikirkan itu, pikirkan lah yang baik-baik ibu dan bapak akan selalu ada untukmu
nak” kemudian bapak datang dan memelukku, kami pun saling berpelukan dan bisa
aku lihat ibuku menangis juga. Aku menjalani operasi dan serangkaian pengobatan
ibuku selalu setia mendampingiku dan selalu menenangkanku. Sampai akhirnya aku
boleh pulang dari rumah sakit dan berangsur-angsur pulih.
Saat aku sudah benar-benar sehat hanya saja
aku masih harus control ke RS, aku juga sudah bisa beraktifitas seperti biasa. Pada
waktu itu aku berjalan-jalan dengan salah satu sahabatku kemudian kami saling
bercerita tiba-tiba aku bilang, aku lagi kangen banget sama ibu tapi aku ga
berani bilang kalo aku kangen. tiba-tiba juga dia bicara padaku ketika aku
dirumah sakit dan dia menjengukku, dia sempat mengobrol dengan ibuku, ibuku
bilang pada sahabatku itu “ neng ibu sedih sekali melihat anak ibu terbaring
lemas seperti itu, neng tahu kan ibu cuma punya satu kalo anak ibu
kenapa-kenapa ga aka nada gantinya, ibu mah bakalan lakuin apa aja asal anak
ibu ga sakit-sakit lagi”, dan lagi-lagi kata sahabatu ibuku bercerita samba menangis.
Aku langsung terpaku mendengar cerita dari sahabatku mengenai apa yang ibuku katakan
,meskipun ibuku meminta agar sahabatku tidak menceritakannya padaku.
Dari
situ aku tahu bahwa seorang ibu selalu menyimpan kesedihannya agar tidak
membuat anak-anak atau keluarganya ikut bersedih, ibu adalah benar-benar
seorang malaikat yang dikirimkan Allah SWT untuk menjaga, melindungi,
membimbing, mengajari dan memberikan kasih sayangnya yang begitu luar biasa. Terima
kasih ibu atas kasih sayang yang telah kau berikan padaku, meskipun kau tahu
kadang aku suka melawan, suka tidak mendengarkan nasehatmu, maafkan ku ibu
maafka anakmu yang belum bisa membalas segalanya. Insya Allah aku akan terus membuat
ibu tersenyum dan bahagia. Semoga kau selalu dalam lindungan Allah SWT, jagalah
ibuku ya Allah J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar